Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka - MADE MEKAR EDUCATION
MADE MEKAR EDUCATION

MEDIA BELAJAR ONLINE



Halo teman-teman bacahub, pada pembahasan materi kali ini kita akan melanjutkan pembahasan mengenai Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka. Simak terus ya,


Sebagai ideologi, Pancasila bukan hanya sekedar untuk dipahami melainkan juga untuk dihayati dalam batiniah dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya bersifat teoritik melainkan juga merupakan faktor praktis.

Bangsa Indonesia saat ini telah memantapkan dan memiliki tekad yang bulat terhadap Pancasila dan UUD 1945. dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2004 – 2009 telah dinyatakan adanya strategi pembangunan nasional Indonesia, sebagai berikut :

1. Strategi penataan kembali Indonesia yang diarahkan menyelamatkan sistem ketatanegaraan Republik Indonesia berdasarkan semangat, jiwa, nilai dan konsensus dasar yang melandasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi Pancasila, UUD 1945 (terutama Pembukaan UUD 1945); tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan tetap berkembangnya pluralisme dan keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika

2. Strategi pembangunan Indonesia yang diarahkan untuk membangun Indonesia di segala bidang yang merupakan perwujudan dari amanat yang tertera jelas dalam Pembukaan UUD 1945 terutama dalam pemenuhan hak dasar rakyat dan penciptaan landasan pembangunan yang kokoh.

Strategi ini juga dimaksudkan untuk membangun demokrasi yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945, dimana demokrasi yang mengandung elemen tanggung jawab (kewajiban) disamping hak. Penekanan yang berlebihan pada hak akan membentuk masyarakat individualistis, tak teratur dan penuh dengan konflik. Sebaliknya, penekanan yang berlebihan pada kewajiban atau tanggung jawab mampu menciptakan masyarakat yang kerdil, tertekan, tidak kreatif, dan pada akhirnya melahirkan perlawanan dan pemberontakan.

Kita sepakat Pancasila merupakan ideologi bangsa yang sifatnya terbuka sehingga senantiasa akan selalu relevan dengan perkembangan jaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kita tidak akan pernah menjadikan Pancasila sebagai ideologi tertutup sebab ketertutupan sebuah ideologi hanya akan dijadikan sebagai sarana untuk menekan dan menindas warga negara oleh yang berkuasa. Ideologi tertutup juga tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman, hal ini sudah banyak dibuktikan oleh negara penganut ideologi tertutup seperti ideologi komunis selain ada yang bangkrut atau bubar (Uni Sovyet) banyak pula yang negaranya terpuruk keadaan ekonominya yang digilas oleh globalisasi ekonomi, karena tidak adanya perdagangan bebas.

Sebagai warga negara hendaknya menjadikan Pancasila sebagai pegangan hidup kita dengan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pengamalan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mampu dilakukan dengan cara obyektif dan subyektif.

1.  Pengamalan Pancasila secara obyektif
Pengamalan Pancasila secara obyektif mampu berwujud segala bentuk peraturan perundang-undangan  secara hirarkhis dari UUD 1945, Tap MPR, UU / Perpu, PP, Kep.Pres, Perda, sampai ketingkat paling bawah yang ada dilingkungan kita di sekolah berupa tata tertib sekolah sebagai norma hukum yang berlandaskan Pancasila, tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai dasar Pancasila. Adanya pengamalan obyektif ini merupakan konsekuensi dari perwujudan nilai-nilai dasar dari Pancasila sebagai norma hukum.

2. Pengamalan Pancasila secara subyektif
Pengamalan Pancasila secara subyektif dengan jalan mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok dalam bersikap dan betingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adanya pengamalan secara subyektif ini merupakan konsekuensi dari mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma etik bernegara. Contoh nyata pengamalan Pancasila secara subyektif ini, ketaatan pada kode etik profesinya. Dokter pada kode etik kedokterannya.




TUGAS MANDIRI BERSTRUKTUR :
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH DENGAN SINGKAT DAN JELAS ! :
1.   Bagaimanakah cara membedakan Pancasila secara teoritik dan praktis dalam kehidupan sehari-hari ?
jawab:………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.   Jelaskanlah faktor yang menyebabkan kita menolak ideologi tertutup dari Pancasila ?
jawab:………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3.    Bagaimanakah perbedaan pengamalan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara obyektif dan subyektif !
jawab:………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Pendalaman  Materi

Pilihlah satu jawaban yang benar dari pertanyaan berikut ini.


1. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila seperti di bawah ini, kecuali ....
        A. menolong
        B. baik
        C. indah
        D. benar
        E.religius

2. Menurut Prof. Dr. Drs. Mr. Notonegoro, SH membagi nilai menjadi tiga yaitu .....
A.nilai vital, nilai kerokhanian dan nilai material
B. nilai kebenaran, nilai vital dan dan nilai kesucian
C. nilai material, nilai spiritual dan nilai mutlak
D. nilai konstan, nilai keindahan dan nilai moral
E. nilai pribadi, nilai sosial dan nilai kerjasama

3. Di bawah ini merupakan satu contoh nilai vital menurut Prof. Dr. Drs. Mr. Notonegoro, SH adalah ....
        A.  ibadah atau sembahyang
        B.memotong kayu perlu gergaji
        C.  makan atau minum
        D. rumah untuk tempat tinggal
        E. minyak bensin untuk mobil

4.Kenyataan yang bersumber pada unsur akal manusia berupa ratio, cipta dan budi termasuk ....
        A.    nilai religius
        B.    nilai kebaikan
        C. nilai moral
        D.    nilai kebenaran
        E.    nilai keindahan

5.     Nilai yang paling tinggi yang terdapat dalam Pancasila sehingga meliputi semua sila adalah ....
        A.    nilai material
        B.    nilai vital
        C.    nilai kebenaran
        D.    nilai keindahan
        E.    nilai kerokhanian

6.     Nilai Pancasila dikatakan bersifat subyektif karena ....
A.    harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh bangsa Indonesia
B.    sebagai hasil pemikiran bangsa Indonesia
        C.    digali dari bangsa Indonesia
        D.    dijadikan dasar negara
        E.    sakti dan ampuh

7.     Nilai kerohaniaan termasuk dalam ….
        A.    nilai kebenaran
        B.    nilai estetika
        C.    nilai religius
        D.    nilai etika
        E.    nilai moral

8.     Yang terkandung dalam nilai sila ke dua Pancasila adalah ….
A.    pengakuan adanya martabat manusia
B.    bangsa yang terdiridari beragam sara
    C.    adanya keadilan sosial
D.    keseimbangan antara hak dan kewajiban
E.    cita-cita masyarakat adil dan makmur

9.     Nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, seperti di bawah ini, kecuali ….
        A.    paham negara kesatuan
        B.    adanya tujuan negara
    C.    pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung
    D.    negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar sila ke dua
        E.    menentang penjajahan

10.   Pancasila sebagai paradigma pembangunan artinya : ....
A.    nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan dan tolok ukur segenap aspek kehidupan dalam pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia
B.    Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa
C.    Pembangunan rokhaniah harus seimbang dengan pembangunan material
D.    semua pembangunan harus menjadikan Pancasila sebagai dasarnya
E.    tujuan pembangunan untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila

Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka



Halo teman-teman bacahub, pada pembahasan materi kali ini kita akan melanjutkan pembahasan mengenai Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka. Simak terus ya,


Sebagai ideologi, Pancasila bukan hanya sekedar untuk dipahami melainkan juga untuk dihayati dalam batiniah dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya bersifat teoritik melainkan juga merupakan faktor praktis.

Bangsa Indonesia saat ini telah memantapkan dan memiliki tekad yang bulat terhadap Pancasila dan UUD 1945. dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2004 – 2009 telah dinyatakan adanya strategi pembangunan nasional Indonesia, sebagai berikut :

1. Strategi penataan kembali Indonesia yang diarahkan menyelamatkan sistem ketatanegaraan Republik Indonesia berdasarkan semangat, jiwa, nilai dan konsensus dasar yang melandasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi Pancasila, UUD 1945 (terutama Pembukaan UUD 1945); tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan tetap berkembangnya pluralisme dan keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika

2. Strategi pembangunan Indonesia yang diarahkan untuk membangun Indonesia di segala bidang yang merupakan perwujudan dari amanat yang tertera jelas dalam Pembukaan UUD 1945 terutama dalam pemenuhan hak dasar rakyat dan penciptaan landasan pembangunan yang kokoh.

Strategi ini juga dimaksudkan untuk membangun demokrasi yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945, dimana demokrasi yang mengandung elemen tanggung jawab (kewajiban) disamping hak. Penekanan yang berlebihan pada hak akan membentuk masyarakat individualistis, tak teratur dan penuh dengan konflik. Sebaliknya, penekanan yang berlebihan pada kewajiban atau tanggung jawab mampu menciptakan masyarakat yang kerdil, tertekan, tidak kreatif, dan pada akhirnya melahirkan perlawanan dan pemberontakan.

Kita sepakat Pancasila merupakan ideologi bangsa yang sifatnya terbuka sehingga senantiasa akan selalu relevan dengan perkembangan jaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kita tidak akan pernah menjadikan Pancasila sebagai ideologi tertutup sebab ketertutupan sebuah ideologi hanya akan dijadikan sebagai sarana untuk menekan dan menindas warga negara oleh yang berkuasa. Ideologi tertutup juga tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman, hal ini sudah banyak dibuktikan oleh negara penganut ideologi tertutup seperti ideologi komunis selain ada yang bangkrut atau bubar (Uni Sovyet) banyak pula yang negaranya terpuruk keadaan ekonominya yang digilas oleh globalisasi ekonomi, karena tidak adanya perdagangan bebas.

Sebagai warga negara hendaknya menjadikan Pancasila sebagai pegangan hidup kita dengan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pengamalan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mampu dilakukan dengan cara obyektif dan subyektif.

1.  Pengamalan Pancasila secara obyektif
Pengamalan Pancasila secara obyektif mampu berwujud segala bentuk peraturan perundang-undangan  secara hirarkhis dari UUD 1945, Tap MPR, UU / Perpu, PP, Kep.Pres, Perda, sampai ketingkat paling bawah yang ada dilingkungan kita di sekolah berupa tata tertib sekolah sebagai norma hukum yang berlandaskan Pancasila, tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai dasar Pancasila. Adanya pengamalan obyektif ini merupakan konsekuensi dari perwujudan nilai-nilai dasar dari Pancasila sebagai norma hukum.

2. Pengamalan Pancasila secara subyektif
Pengamalan Pancasila secara subyektif dengan jalan mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok dalam bersikap dan betingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adanya pengamalan secara subyektif ini merupakan konsekuensi dari mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma etik bernegara. Contoh nyata pengamalan Pancasila secara subyektif ini, ketaatan pada kode etik profesinya. Dokter pada kode etik kedokterannya.




TUGAS MANDIRI BERSTRUKTUR :
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH DENGAN SINGKAT DAN JELAS ! :
1.   Bagaimanakah cara membedakan Pancasila secara teoritik dan praktis dalam kehidupan sehari-hari ?
jawab:………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.   Jelaskanlah faktor yang menyebabkan kita menolak ideologi tertutup dari Pancasila ?
jawab:………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3.    Bagaimanakah perbedaan pengamalan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara obyektif dan subyektif !
jawab:………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Pendalaman  Materi

Pilihlah satu jawaban yang benar dari pertanyaan berikut ini.


1. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila seperti di bawah ini, kecuali ....
        A. menolong
        B. baik
        C. indah
        D. benar
        E.religius

2. Menurut Prof. Dr. Drs. Mr. Notonegoro, SH membagi nilai menjadi tiga yaitu .....
A.nilai vital, nilai kerokhanian dan nilai material
B. nilai kebenaran, nilai vital dan dan nilai kesucian
C. nilai material, nilai spiritual dan nilai mutlak
D. nilai konstan, nilai keindahan dan nilai moral
E. nilai pribadi, nilai sosial dan nilai kerjasama

3. Di bawah ini merupakan satu contoh nilai vital menurut Prof. Dr. Drs. Mr. Notonegoro, SH adalah ....
        A.  ibadah atau sembahyang
        B.memotong kayu perlu gergaji
        C.  makan atau minum
        D. rumah untuk tempat tinggal
        E. minyak bensin untuk mobil

4.Kenyataan yang bersumber pada unsur akal manusia berupa ratio, cipta dan budi termasuk ....
        A.    nilai religius
        B.    nilai kebaikan
        C. nilai moral
        D.    nilai kebenaran
        E.    nilai keindahan

5.     Nilai yang paling tinggi yang terdapat dalam Pancasila sehingga meliputi semua sila adalah ....
        A.    nilai material
        B.    nilai vital
        C.    nilai kebenaran
        D.    nilai keindahan
        E.    nilai kerokhanian

6.     Nilai Pancasila dikatakan bersifat subyektif karena ....
A.    harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh bangsa Indonesia
B.    sebagai hasil pemikiran bangsa Indonesia
        C.    digali dari bangsa Indonesia
        D.    dijadikan dasar negara
        E.    sakti dan ampuh

7.     Nilai kerohaniaan termasuk dalam ….
        A.    nilai kebenaran
        B.    nilai estetika
        C.    nilai religius
        D.    nilai etika
        E.    nilai moral

8.     Yang terkandung dalam nilai sila ke dua Pancasila adalah ….
A.    pengakuan adanya martabat manusia
B.    bangsa yang terdiridari beragam sara
    C.    adanya keadilan sosial
D.    keseimbangan antara hak dan kewajiban
E.    cita-cita masyarakat adil dan makmur

9.     Nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, seperti di bawah ini, kecuali ….
        A.    paham negara kesatuan
        B.    adanya tujuan negara
    C.    pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung
    D.    negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar sila ke dua
        E.    menentang penjajahan

10.   Pancasila sebagai paradigma pembangunan artinya : ....
A.    nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan dan tolok ukur segenap aspek kehidupan dalam pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia
B.    Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa
C.    Pembangunan rokhaniah harus seimbang dengan pembangunan material
D.    semua pembangunan harus menjadikan Pancasila sebagai dasarnya
E.    tujuan pembangunan untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done

MADE MEKAR