Inflasi Ekonomi (Pengertian, Penyebab, penggolongan, dan dampak Inflasi) - MADE MEKAR EDUCATION
MADE MEKAR EDUCATION

MEDIA BELAJAR ONLINE


Halo teman teman , pernahkah kalian merasa kaget ketika membeli barang yang harganya tiba-tiba berubah mahal sekali ? padahal sebelumnya harganya murah. Nah dalam kontek kehidupan Ekonomi Nasinal , hal ini bisa menjadi petunjuk bahwa sedang terjadi Inflasi.


Untuk lebih jelasnya kita akan membahas secara mendalam mengenai Inflasi Ekonomi (Pengertian, Penyebab, penggolongan, dan dampak Inflasi). 

Mari disimak dengan baik.

1. Pengertian Inflasi 
Dalam ekonomi, inflasi memiliki pengertian suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi merupakan proses suatu peristiwa dan bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Dianggap inflasi jika terjadi proses kenaikan harga yang terus-menerus dan saling memengaruhi. Penggunaan inflasi digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang, yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. 

2. Penyebab Inflasi 

a. Tarikan permintaan 
tarikan permintaan (Demand pull inflation) (Demand pull inflation) Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan bertambahnya permintaan faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi terjadi karena kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment. Inflasi yang ditimbulkan oleh permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga dikenal dengan istilah demand pull inflation. 

b. Desakan biaya 
Desakan biaya (Cost push inflation) (Cost push inflation) Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. 

3. Teori-teori Infasi 
a. Teori Kuantitas 
(Irving Fisher) teori Kuantitas (Irving Fisher) Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu : 
1. jumlah uang yang beredar; 
2. psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang.

b. Teori Keynes 
Inflasi terjadi karena: 
1. keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuan ekonominya; 
2. adanya perebutan rezeki antarkelompok. 

c. Teori Strukturalis 
Penyebab inflasi ialah: 
1. kekakuan (ketidakelastisan) penerimaan ekspor; 
2. kekakuan (ketidakelastisan) penawaran bahan makanan.

5. Penggolongan Inflasi 

a. Berdasarkan asal timbulnya inflasi Berdasarkan asal timbulnya inflasi 
1. Inflasi berasal dari dalam negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. 
2. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

 b. Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga 
Jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang tertentu secara kontinu disebut inflasi tertutup inflasi tertutup (closed inflation), dan apabila kenaikan harga terjadi secara keseluruhan disebut inflasi terbuka inflasi terbuka (open inflation), sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tak terkendali inflasi yang tak terkendali (hyperinflation). 

c. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi 
Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi Berdasarkan parah atau tidaknya, inflasi dapat digolongkan: 1. inflasi ringan (di bawah 10% setahun), 
2. inflasi sedang (antara 10%–30% setahun), 
3. inflasi berat (antara 30%–100% setahun), dan 
4. inflasi tak terkendali (di atas 100% setahun) 

6. Dampak Inflasi 
Secara umum, inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu, orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat, para penerima pendapatan tetap, seperti pegawai negeri atau karyawan swasta, serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu. 
Dampak inflasi : 
a. Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap 
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi. 

b. Bagi para penabung 
Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, tetapi jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat. 

c. Bagi debitur dan kreditur 
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman. 

d. Bagi produsen 
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen dapat menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup mengikuti laju inflasi, dapat gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

e. Bagi perekonomian nasional 
Bagi perekonomian nasional : 
1. Investasi berkurang. 
2. Mendorong tingkat bunga. 
3. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif. 
4. Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan. 
5. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang. 
6. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang. 
7. Menimbulkan defisit neraca pembayaran. 
8. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.



TUGAS BERSTRUKTUR MANDIRI 
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !

1. Apakah kalian sudah membaca dengan baik materi diatas ?
2.Apa yang dimaksud dengan inflasi ?
3.. Kenapa bisa terjadi Inflasi, penyebabnya apa , sebutkan minimal 2 penyebab?

4. Apa dampaknya jika terjadi Inflasi , sebutkan dampak inflasi minimal 2?
5. Menurut kalian bagaimana cara mengatasi Inflasi ?





Sumber belajar :
Gunardi, Tom. 1985. Sistem Perekonomian menurut Pancasila dan UUD 1945, Bandung, Angkasa.

 Laporan Tahunan Annual Report 2000. 2000. Jakarta: 

Pelni. Mubiyarto. Prof. Dr.. 1980. Ilmu Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Keadilan. Jakarta: Yayasan Agro Ekonomika. 

Samuelson, P.A. 1986. Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Inflasi Ekonomi (Pengertian, Penyebab, penggolongan, dan dampak Inflasi)


Halo teman teman , pernahkah kalian merasa kaget ketika membeli barang yang harganya tiba-tiba berubah mahal sekali ? padahal sebelumnya harganya murah. Nah dalam kontek kehidupan Ekonomi Nasinal , hal ini bisa menjadi petunjuk bahwa sedang terjadi Inflasi.


Untuk lebih jelasnya kita akan membahas secara mendalam mengenai Inflasi Ekonomi (Pengertian, Penyebab, penggolongan, dan dampak Inflasi). 

Mari disimak dengan baik.

1. Pengertian Inflasi 
Dalam ekonomi, inflasi memiliki pengertian suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi merupakan proses suatu peristiwa dan bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Dianggap inflasi jika terjadi proses kenaikan harga yang terus-menerus dan saling memengaruhi. Penggunaan inflasi digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang, yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. 

2. Penyebab Inflasi 

a. Tarikan permintaan 
tarikan permintaan (Demand pull inflation) (Demand pull inflation) Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan bertambahnya permintaan faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi terjadi karena kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment. Inflasi yang ditimbulkan oleh permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga dikenal dengan istilah demand pull inflation. 

b. Desakan biaya 
Desakan biaya (Cost push inflation) (Cost push inflation) Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. 

3. Teori-teori Infasi 
a. Teori Kuantitas 
(Irving Fisher) teori Kuantitas (Irving Fisher) Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu : 
1. jumlah uang yang beredar; 
2. psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang.

b. Teori Keynes 
Inflasi terjadi karena: 
1. keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuan ekonominya; 
2. adanya perebutan rezeki antarkelompok. 

c. Teori Strukturalis 
Penyebab inflasi ialah: 
1. kekakuan (ketidakelastisan) penerimaan ekspor; 
2. kekakuan (ketidakelastisan) penawaran bahan makanan.

5. Penggolongan Inflasi 

a. Berdasarkan asal timbulnya inflasi Berdasarkan asal timbulnya inflasi 
1. Inflasi berasal dari dalam negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. 
2. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

 b. Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga 
Jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang tertentu secara kontinu disebut inflasi tertutup inflasi tertutup (closed inflation), dan apabila kenaikan harga terjadi secara keseluruhan disebut inflasi terbuka inflasi terbuka (open inflation), sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tak terkendali inflasi yang tak terkendali (hyperinflation). 

c. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi 
Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi Berdasarkan parah atau tidaknya, inflasi dapat digolongkan: 1. inflasi ringan (di bawah 10% setahun), 
2. inflasi sedang (antara 10%–30% setahun), 
3. inflasi berat (antara 30%–100% setahun), dan 
4. inflasi tak terkendali (di atas 100% setahun) 

6. Dampak Inflasi 
Secara umum, inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu, orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat, para penerima pendapatan tetap, seperti pegawai negeri atau karyawan swasta, serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu. 
Dampak inflasi : 
a. Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap 
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi. 

b. Bagi para penabung 
Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, tetapi jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat. 

c. Bagi debitur dan kreditur 
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman. 

d. Bagi produsen 
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen dapat menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup mengikuti laju inflasi, dapat gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

e. Bagi perekonomian nasional 
Bagi perekonomian nasional : 
1. Investasi berkurang. 
2. Mendorong tingkat bunga. 
3. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif. 
4. Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan. 
5. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang. 
6. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang. 
7. Menimbulkan defisit neraca pembayaran. 
8. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.



TUGAS BERSTRUKTUR MANDIRI 
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !

1. Apakah kalian sudah membaca dengan baik materi diatas ?
2.Apa yang dimaksud dengan inflasi ?
3.. Kenapa bisa terjadi Inflasi, penyebabnya apa , sebutkan minimal 2 penyebab?

4. Apa dampaknya jika terjadi Inflasi , sebutkan dampak inflasi minimal 2?
5. Menurut kalian bagaimana cara mengatasi Inflasi ?





Sumber belajar :
Gunardi, Tom. 1985. Sistem Perekonomian menurut Pancasila dan UUD 1945, Bandung, Angkasa.

 Laporan Tahunan Annual Report 2000. 2000. Jakarta: 

Pelni. Mubiyarto. Prof. Dr.. 1980. Ilmu Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Keadilan. Jakarta: Yayasan Agro Ekonomika. 

Samuelson, P.A. 1986. Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done

MADE MEKAR