Perlu diwaspadai inilah ancaman terhadap keutuhan NKRI - MADE MEKAR EDUCATION
MADE MEKAR EDUCATION

MEDIA BELAJAR ONLINE



Halo teman-temn bacahub, kalian pasti belakangan ini juga mendengar berita terkait adanya beberapa Kapal Cina yang berada di wilayah perairan Indonesia mengambil ikan di laut kita.  Apa yang terjadi baru baru ini merupakan salah satu contoh bentuk ancaman keutuhan bangsa Indonesia.

Dalam materi kali ini kita akan membahas tentang potensi ancaman keberagaman di Indonesia. Keanekaragaman bangsa Indonesia merupakan sebuah potensi dan tantangan tersendiri. Disebut sebagai sebuah potensi, karena membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia dan investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Apakah di dinding kalian ada peta dunia? Coba kalian amati peta tersebut, kalian dapat menunjukkan dan melihat posisi negara Indonesia yang berada di tengah-tengah dunia. Kemudian, dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara  dua  samudera  yaitu  Samudera  Hindia  dan  Pasifik. Kondisi  tersebut menunjukkan bahwa wilayah Indonesia berada pada posisi silang yang sangat strategis dan ideal.

Selain itu, kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman. Adanya kebhinekaan membuat penduduk Indonesia mudah berbeda pendapat dan  mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit  sehingga sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, semua warga negara harus mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
PEMBAHASAN
Pada umumnya ancaman Integrasi Nasional berasal dari dalam dan dari luar. Sifat ancamannya dapat dibedakan menjadi dua juga yaitu ; 1. Ancaman Militer dan 2.Ancaman Non Militer.
1.      ANCAMAN MILITER
Ancaman keutuhan NKRI yang berasal dari ancaman militer dalam faktor yang berasal dari luar negeri seperti :
a.       dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia kita pernah mengalami agresi militer yaitu agresi militer belanda . Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu pada agresi militer I dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan agresi militer II tanggal 19 Desember 1948.
Belajar dari sejarah maka dapat dikatakan serangan senjata dan pendudukan wilayah negara oleh negara lain merupakan ancaman keutuhan NKRI

b.      bentuk ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan). Buktinya wilayah negara kita pernah ada yang dicaplok dan diakui oleh negara lain. Hal ini menjadi konsekuensi bagi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.

c.       Adanya spionase (mata-mata yang dilakukan oleh agen rahasia) dari negara lain. Seiring berkembangnya IPTEK/Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , tindakan spionase menjadi ancaman nyata bagi Bangsa Indonesia. Termasuk sekarang ini , penggunaan media sosial dan internet harus penuh waspada untuk menjaga akun dan data penting negara tidak bocor ke negara lain.

d.      Gangguan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang memiliki wilayah perairan dan wilayah udara terbentang luas menjadikan pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara. Hal ini berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara. Adapun bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang harus mendapat perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara, yaitu pembajakan atau perompakan, penyelundupan narkoba, penyelundupan senjata, amunisi, bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara illegal, pencurian kekayaan di laut dan pencemaran lingkungan. Ancaman seperti ini bisa berasal dari luar negeri dan bisa juga dari dalam negeri.


Nah itulah ancaman militer yang berasal dari luar negeri, berikut ini juga perlu kita waspadai yaitu ancaman militer dari dalam negeri. Apa saja ancaman militer dari dalam negeri itu :
a.       Pemberontakan bersenjata oleh pihak pihak tertentu di dalam negeri. Banyak dari bentuk bentuk pemberontakan ini diawali dengan memunculkan ancaman kedaulatan negara. Kebanyakan pelaku terorisme punya organisasi tersendiri yang bergerak untuk misi-misi tertentu. Jadi pemberontakan ini bisa dikatakan ancaman bagi keutuhan bangsa Indonesia. Selain beberapa kejadian yang sekarang seperti kerusuhan di Papua, adanya gerakan sparatis yang memprovokasi masyarakat papua untuk memisahkan diri dengan Indonesia,
kita juga bisa belajar dari sejarah bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, serta G-30-S/PKI. Sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak hanya mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

b.      Aksi terorisme oleh sekelompok pihak yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. Sasaran aksi teror bersenjata dapat menimpa siapa saja, sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan  cara-cara  biasa.  Perkembangan  aksi  teror  bersenjata  yang  dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik, lingkungan strategis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, segala bentuk teror harus dicegah dan dibasmi agar kententraman masyarakat tidak terganggu.

2.      ANCAMAN NON MILITER
Berbeda dengan ancaman militer, ancaman non militer tidak berkaitan sama tindakan , tidak menggunakan gerakan bersenjata tapi ancaman non militer memiliki dimensi idiologi, politik, sosial dan ekonomi termasuk kemajuan teknologi.


Dulu jika kita ingin berbicara dengan teman yang berada di wilayah yang berbeda kita perlu melakukan surat menyurat berhari hari, tapi sekarang ini dengan perkembangan teknologi yang pesat bahkan memasuki teknologi generasi 4.0. Untuk berbicara dan mengirim pesan cukup duduk dirumah bahkan bisa bertatap muka melalui video call. Tapi tanpa kita sadari kemajuan teknologi ini sebenarnya secara perlahan menggerus nilai-nilai pergaulan manusia.

Era ini disebut dengan Globalisasi, jangankan wilayah satu negara, dalam sekejap kita bisa melihat langsung apa yang sedang terjadi di negara lain. Globalisasi telah menghilangkan sekat dan jarak dalam pergaulan bangsa. Harus kita akui bahwa Globalisasi juga memberikan dampak positip untuk meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan daya saing , dan membantu berbagai kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan. Namun disisi lain Globalisasi semakin hari dirasakan telah berdampak negatif di Indonesia seperti misalnya pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, dan tidak lagi mencintai produk dalam negeri.

Ketika nilai –nilai kemajuan yang ditawarkan oleh Globalisasi telah menelan Nilai-nilai sosial masyarakat , seperti sekarang ini mulai berkurangnya gotong royong karena orientasi sekarang tertuju pada materialis, sikap yang mulai meninggalkan budaya asli dengan pengaruh budaya asing dan masih banyak lagi contoh laiinya yang menunjukkan sisi negatif Globalisasi.

Ancaman Globalisasi ini tentunya harus mulai kita sama –sama lawan melalui yang namanya filterisasi. Filterisasi artinya sama dengan menyaring, sehingga kita perlu menambah kemampuan masyarakat untuk dapat menyaring kemajuan dan perkembangan teknologi agar budaya barat yang tidak sesuai dengan bangsa indonesia tidak bisa masuk . Tapi sebaliknya budaya asing yang dapat memberikan manfaat dan menambah sumber daya agar kita manfaatkan dengan baik.

Nah itu ya teman-teman ancaman-ancaman keutuhan negara yang perlu kita waspadai, semoga pembahasan materi ini dapat dipahami ya....


Tim BACAHUB

Sumber belajar /kajian pustaka :
- Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. (2008). Hak Asasi Manusia (HAM). Jakarta: Universitas Terbuka. 
- Asshiddiqie, Jimly. (2004). Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945. Yogyakarta. FH-UII Press. 
- Bakry, Noor Ms. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 
- Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 
- Budimansyah,Dasim. (2002). Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio. Bandung: 
-Ganesindo Busrizalti, H. M.(2013). Hukum Pemda: Otonomi Daerah dan Implikasinya, Yogyakarta : Total Media. Busroh, 
- Abu Daud. )2009). Ilmu Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Darmodihardjo, Dardji. dkk. (1991). Santiaji Pancasila, Surabaya: Usaha Nasional, 
- Erwin, Muhammad. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung : Refika Aditama. 

Perlu diwaspadai inilah ancaman terhadap keutuhan NKRI



Halo teman-temn bacahub, kalian pasti belakangan ini juga mendengar berita terkait adanya beberapa Kapal Cina yang berada di wilayah perairan Indonesia mengambil ikan di laut kita.  Apa yang terjadi baru baru ini merupakan salah satu contoh bentuk ancaman keutuhan bangsa Indonesia.

Dalam materi kali ini kita akan membahas tentang potensi ancaman keberagaman di Indonesia. Keanekaragaman bangsa Indonesia merupakan sebuah potensi dan tantangan tersendiri. Disebut sebagai sebuah potensi, karena membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia dan investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Apakah di dinding kalian ada peta dunia? Coba kalian amati peta tersebut, kalian dapat menunjukkan dan melihat posisi negara Indonesia yang berada di tengah-tengah dunia. Kemudian, dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara  dua  samudera  yaitu  Samudera  Hindia  dan  Pasifik. Kondisi  tersebut menunjukkan bahwa wilayah Indonesia berada pada posisi silang yang sangat strategis dan ideal.

Selain itu, kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman. Adanya kebhinekaan membuat penduduk Indonesia mudah berbeda pendapat dan  mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit  sehingga sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, semua warga negara harus mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
PEMBAHASAN
Pada umumnya ancaman Integrasi Nasional berasal dari dalam dan dari luar. Sifat ancamannya dapat dibedakan menjadi dua juga yaitu ; 1. Ancaman Militer dan 2.Ancaman Non Militer.
1.      ANCAMAN MILITER
Ancaman keutuhan NKRI yang berasal dari ancaman militer dalam faktor yang berasal dari luar negeri seperti :
a.       dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia kita pernah mengalami agresi militer yaitu agresi militer belanda . Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu pada agresi militer I dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan agresi militer II tanggal 19 Desember 1948.
Belajar dari sejarah maka dapat dikatakan serangan senjata dan pendudukan wilayah negara oleh negara lain merupakan ancaman keutuhan NKRI

b.      bentuk ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan). Buktinya wilayah negara kita pernah ada yang dicaplok dan diakui oleh negara lain. Hal ini menjadi konsekuensi bagi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.

c.       Adanya spionase (mata-mata yang dilakukan oleh agen rahasia) dari negara lain. Seiring berkembangnya IPTEK/Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , tindakan spionase menjadi ancaman nyata bagi Bangsa Indonesia. Termasuk sekarang ini , penggunaan media sosial dan internet harus penuh waspada untuk menjaga akun dan data penting negara tidak bocor ke negara lain.

d.      Gangguan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang memiliki wilayah perairan dan wilayah udara terbentang luas menjadikan pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara. Hal ini berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara. Adapun bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang harus mendapat perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara, yaitu pembajakan atau perompakan, penyelundupan narkoba, penyelundupan senjata, amunisi, bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara illegal, pencurian kekayaan di laut dan pencemaran lingkungan. Ancaman seperti ini bisa berasal dari luar negeri dan bisa juga dari dalam negeri.


Nah itulah ancaman militer yang berasal dari luar negeri, berikut ini juga perlu kita waspadai yaitu ancaman militer dari dalam negeri. Apa saja ancaman militer dari dalam negeri itu :
a.       Pemberontakan bersenjata oleh pihak pihak tertentu di dalam negeri. Banyak dari bentuk bentuk pemberontakan ini diawali dengan memunculkan ancaman kedaulatan negara. Kebanyakan pelaku terorisme punya organisasi tersendiri yang bergerak untuk misi-misi tertentu. Jadi pemberontakan ini bisa dikatakan ancaman bagi keutuhan bangsa Indonesia. Selain beberapa kejadian yang sekarang seperti kerusuhan di Papua, adanya gerakan sparatis yang memprovokasi masyarakat papua untuk memisahkan diri dengan Indonesia,
kita juga bisa belajar dari sejarah bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, serta G-30-S/PKI. Sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak hanya mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

b.      Aksi terorisme oleh sekelompok pihak yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. Sasaran aksi teror bersenjata dapat menimpa siapa saja, sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan  cara-cara  biasa.  Perkembangan  aksi  teror  bersenjata  yang  dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik, lingkungan strategis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, segala bentuk teror harus dicegah dan dibasmi agar kententraman masyarakat tidak terganggu.

2.      ANCAMAN NON MILITER
Berbeda dengan ancaman militer, ancaman non militer tidak berkaitan sama tindakan , tidak menggunakan gerakan bersenjata tapi ancaman non militer memiliki dimensi idiologi, politik, sosial dan ekonomi termasuk kemajuan teknologi.


Dulu jika kita ingin berbicara dengan teman yang berada di wilayah yang berbeda kita perlu melakukan surat menyurat berhari hari, tapi sekarang ini dengan perkembangan teknologi yang pesat bahkan memasuki teknologi generasi 4.0. Untuk berbicara dan mengirim pesan cukup duduk dirumah bahkan bisa bertatap muka melalui video call. Tapi tanpa kita sadari kemajuan teknologi ini sebenarnya secara perlahan menggerus nilai-nilai pergaulan manusia.

Era ini disebut dengan Globalisasi, jangankan wilayah satu negara, dalam sekejap kita bisa melihat langsung apa yang sedang terjadi di negara lain. Globalisasi telah menghilangkan sekat dan jarak dalam pergaulan bangsa. Harus kita akui bahwa Globalisasi juga memberikan dampak positip untuk meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan daya saing , dan membantu berbagai kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan. Namun disisi lain Globalisasi semakin hari dirasakan telah berdampak negatif di Indonesia seperti misalnya pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, dan tidak lagi mencintai produk dalam negeri.

Ketika nilai –nilai kemajuan yang ditawarkan oleh Globalisasi telah menelan Nilai-nilai sosial masyarakat , seperti sekarang ini mulai berkurangnya gotong royong karena orientasi sekarang tertuju pada materialis, sikap yang mulai meninggalkan budaya asli dengan pengaruh budaya asing dan masih banyak lagi contoh laiinya yang menunjukkan sisi negatif Globalisasi.

Ancaman Globalisasi ini tentunya harus mulai kita sama –sama lawan melalui yang namanya filterisasi. Filterisasi artinya sama dengan menyaring, sehingga kita perlu menambah kemampuan masyarakat untuk dapat menyaring kemajuan dan perkembangan teknologi agar budaya barat yang tidak sesuai dengan bangsa indonesia tidak bisa masuk . Tapi sebaliknya budaya asing yang dapat memberikan manfaat dan menambah sumber daya agar kita manfaatkan dengan baik.

Nah itu ya teman-teman ancaman-ancaman keutuhan negara yang perlu kita waspadai, semoga pembahasan materi ini dapat dipahami ya....


Tim BACAHUB

Sumber belajar /kajian pustaka :
- Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. (2008). Hak Asasi Manusia (HAM). Jakarta: Universitas Terbuka. 
- Asshiddiqie, Jimly. (2004). Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945. Yogyakarta. FH-UII Press. 
- Bakry, Noor Ms. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 
- Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 
- Budimansyah,Dasim. (2002). Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio. Bandung: 
-Ganesindo Busrizalti, H. M.(2013). Hukum Pemda: Otonomi Daerah dan Implikasinya, Yogyakarta : Total Media. Busroh, 
- Abu Daud. )2009). Ilmu Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Darmodihardjo, Dardji. dkk. (1991). Santiaji Pancasila, Surabaya: Usaha Nasional, 
- Erwin, Muhammad. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung : Refika Aditama. 

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done

MADE MEKAR